Retorika.co.id, Kutai Timur – Proyek pembangunan bendungan untuk mengalirkan air ke lahan pertanian warga, tepatnya di Desa Teluk Singkama Kecamatan Sangatta Selatan Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur ambruk.
Pasalnya, pembangunan bendungan tersebut yang baru sekitar satu bulan dibangun, usai diresmikan oleh Pemerintah Desa Teluk Singkama, beberapa waktu lalu akhirnya ambruk akibat banjir.
Salah seorang Tokoh masyarakat, Hasan mengatakan, pembangunan bendungan yang dibuat asal jadi. “Hal ini sangat merugikan masyarakat, karena anggaran yang digunakan itu berasal dari masyarakat”, ungkapnya.
“Seharusnya pembangunan bendungan ini dirancang dengan baik dengan melibatkan orang yang berkompeten, agar bendungan ini berkualitas untuk bisa mengairi sawah petani di wilayah Desa Teluk Singkama”, tandasnya.

Saat dikonfirmasi oleh awak media di Kantor Desa Teluk Singkama, Sekdes Teluk Singkama, Rosadi mengatakan, bendungan itu jebol karena saat dibangun pihaknya tidak melibatkan pihak konsultan konstruksi bendungan, karena di Desa ini belum ada tenaga konsultan”, ujarnya.
“Kami sudah pernah ajukan proposal pembangunan bendungan tapi belum ada tanggapan, makanya pihaknya mencoba membangun bendungan secara sederhana, karena kalau penyaluran air berjalan lancar ke ribuan sawah petani, maka Desa Teluk Singkama bisa jadi lumbung pangan”, kata Rosadi.
Dirinya menambahkan usai dilaksanakan acara selamatan bendungan, namun beberapa saat kemudian bendungan tersebut jebol karena tidak mampu menahan banjir. “Bendungan tersebut dibangun dari dana ADD nilainya sekitar 365 juta tahun anggaran 2023”, pungkasnya.
( Hamka )






