Takalar. Retorika.co.id – Ketua LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Distrik Takalar, Rahim Sua, yang menyaksikan sidang tanpa kehadiran pimpinan OPD sebagai terperiksa itu, mengaku sangat kecewa terhadap perilaku para pimpinan OPD yang sudah dua kali mengabaikan panggilan panitia pansus Hak Angket DPRD.
Absennya enam OPD yang dipanggil itu menurut Rahim Sua, menandakan bahwa Bupati Syamsari kitta tidak menghargai wakil rakyat Takalar. Melihat fakta ini maka sudah sangat susah berharap Takalar akan baik di tangan Syamsari Kitta.
Haris Mangambei salah satu masyarakat dari Kelurahan Mengadu Kecamatan Mangarabombang Takalar,
yang hadir untuk menyaksikan jalannya sidang bersejarah ini mengungkapkan bahwa Sidang yang diharapkan bakal mengubah pemerintahan menjadi lebih baik untuk kepentingan rakyat Takalar.
” Dalam Budaya Makassar itu yang selalu meletakkan di tempat terhormat sifat Sipakatau dan Sipakalabbiri’ sudah hilang di nurani pimpinan organisasi perangkat daerah yang mengabaikan panggilan DPRD Takalar.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Takalar Muh Darwis Sijaya mengatakan, “Demi terjalinnya komunikasi yang baik, maka sangat penting pimpinan OPD yang dipanggil hadir.”
Namun faktanya, kata Darwis Sijaya, sudah dua kali mereka dipanggil, para pimpinan sepertinya kompak tetap tidak hadir.
“Selanjutnya, sesuai Pasal 74 ayat(3) Tata Tertib DPRD Takalar, dalam hal pejabat pemerintah daerah, badan hukum, atau warga masyarakat telah dipanggil dengan patut secara berturut-turut tidak memenuhi panggilan, DPRD dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata Darwis Sijaya. (Leo/kin)