Makassar Retorika.co.d – Pak Umar sering dipanggil oleh masyarakat mantri H. Umar adalah seorang perawat senior di rumah Sakit Nene Mallomo Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang. Beliau sangat terkenal ramah dan dikenal pula suka membantu masyarakat.
Sebagai seorang yang berprofesi sebagai perawat di rumah sakit Nene Mallomo Kabupaten Rappang selalu turun ke masyarakat memberi pengobatan. ia sepertinya memiliki kemampuan magis, mujisat dari Allah SWT, orang- orang sangat senang jika diobati olehnya dia juga mengobati dengan sentuhan hati, warga mengakuinya bahkan langsung merasa sehat asal sudah diobati oleh beliau.
Bahkan ada beberapa masyarakat yang dikonfirmasi mengatakan asal saya lihatmi bayangannya manteri H. Umar masuk ke rumahku, langsunmi kurasa sehat” kata seorang pasien sambil mengalir air matanya.
Almarhum H. Umar sangat membantu masyarakar diwilayah di mana dia bertugas ia bisa datang ke rumah pasien tiap saat asal ditelpon dan langsung meluncur biar larut malam, beliau mengobati pasien betul-betul lillahi taala l, dia keliling kota pangkajene hanya untuk mendatangi pasiennya, ia tak pernah mengeluh pulan kerumanya kadang dini hari. Disisi lain H. Umar berbahasa bugis setiap ketemu pasiennya yang diobati mengatakan “Masigako Je Madeceng” artinya cepatki sembuh, ini ucapan pamungkas, yang mensugesti orang-orang untuk cepat sembuh.
Beliau juga sangat terkenal di pangkajene sidrap, orang- orang sangat mencintai dan merasa terbantu atas kebaikannya. Menurut masyarakat Almarhum H. Umar seperti sekuntum bunga yang harum namanya dikota sidrap, ia sederhana tiap hari dengan moror dan tas besar yang penuh obat- obatan menelusuri kota dan memasuki desa-desa untuk membantu pasien yang menghubunginya.
Dan beliau telah mewakafkan hidupnya untuk membantu orang-orang membutukannya sampai musibah ajal datang menjemputnya, mungkin ada salah seorang pasien yang tidak jujur saat ia diperiksa atau mungkin terpapar di rumah sakit, ataukah mungkin sudah takdir yang digariskan oleh Allah SWT.
tempatnya mengabdi saat berjuang di garda terdepan melawan wabah ini. Ia dinyatakan positif Covid-19 dalam menjalangkan tugas sebagai Abdi Negara. Masyarakat pun tarkejut tak menyangka H. Umar terpapar Covit- 19 dirawat dirumah sakit sidrap, karena kindisinya makin memburuk ia dilarikan ke rumah sakit Daya Makassar untuk mendapat penanganan yang lebih intensif.
Tapi manusia hanya bisa berusaha, berikhtiar, Tuhan berkehendak mungkin ada hikmah dibalik ini, sehinggah menghembuskan nafas terakhir pada selasa malam tanggal 2 juni 2020 pukul 7 lewat 45 menit. dan jenasanya tidak sempat dibawah kekampung halaman yang dicintainya dan malam itu juga ia dimakamkan dengan Prorokol Covid- 19 di memakaman Gowa, sebelumnya ia dishalatkan 5 orang dari tim gugus tugas rumah sakit daya.
Kemudian diberangkatkan dengan iringan air mata dari para rekan-rekan perawat rumah sakit sejawatnya, dan beliau dimakamkan dalam senyap tanpa dihadiri kerabat- kerabatnya. Di wa gruf keluarga saya- partang Family- dan beberapa kerabat dan kekuarga saya bahkan menulis, ” Mungkin tidak berlebihan jika saya harus katakan kota pangkajene berduka salah seorang perawat/ mantri senior yang berdedikasi yang sangat baik dan ramah ditengah- tengah masyarakat, beliau sangat cepat merespon pasien yang membutuhkan palayanan, ramah dan tulus.
Esok pagi kepergiannya di halaman rumah sakit Nene Mallomo Pangkajene tempatnya pengabdian para dokter parawat berdoa barsama mengiringin kepergiaan sang pahlawan parawat yang baik hati, dalam haru dan hujan air mata. Hari itu semua orang bersedih dan merasa kehilangan dari masyarakat, teman, sasama perawat, sampai pejabat Kabupaten.
Di kantor DPRD Sidrap rapat paripurna yang dihadiri oleh bupati dan wakil bupati diawali dengan doa bersama untuk sang mantri yang penuh pengabdian dan dipimpin oleh ketua DPRD Sidrap H. Ruslan. (Muh.Ilyas.Hs)