Oleh: Muhammad Rizki Airlangga Putra
Walaupun tidak lahir pada zamannya, namun peristiwa yang terjadi saat itu perlu untuk selalu diingat. Tepatnya 90 tahun yang lalu, sumpah pemuda diikrarkan oleh poetra dan poetri bangsa Indonesia yang saat itu hidup sebelum negara Indonesia terbentuk.
Niat tulus pemuda kala itu untuk menjadikan Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia sebagau alat pemersatu. Tidak lain untuk melahirkan persatuan dan kesatuan dari berbagai suku, ras, agama yang ada kala itu dan masih ada sampai saat ini.
Di zamannyaa itu, para poetra dan poetri pun ikut berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia dari kaum penjajah. Nama mereka pun akan terus diingat sebagai pejuang kemerdekaan bersama pejuang-pejuang lainnya.
Pemuda ditahun 1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober, bersama-sama mengungkapkan kalimat:
“KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGJOENJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA”
Sesuai perkembangannya, kalimat-kalimat itu pun mengikuti perkembangan zaman sehingga ikut mengalami perubahan dari segi huruf dan ejaanya sehingga ikrar para pemuda itu menjadi:
“KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH SATU, TANAH AIR INDONESIA
KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA BERBANGSA SATU, BANGSA INDONESIA
KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENJUNJUNG TINGGI BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA”
Walaupun telah melewati puluhan tahun yang lalu, namun arti yang tersurat maupun tersirat didalamnya tetaplah sama yaitu adanya pengakuan terhadap Tanah Air Indonesia,
Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu.
Akan tetapi siapa yang akan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai pembeda dari segi pelaksanaanya dalam kehidupan sehari-sehari.
Hal tersebut karena setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mewujudkan isi dari kalimat-kalimat yang ada dalam Sumpah Pemuda tersebut. Beda zaman maka beda pula cara menanggapi setiap permasalahan yang ada.
Begitupun dalam hal ikut berperan serta dalam kegiatan, pemuda zaman dulu dan zaman now sudah pasti memiliki perbedaan dalam mengambil peran penting dalam sistem pemerintahan.
Jika pemuda zaman sebelum kemerdekaan harus ikut berjuang secara fisik demi terwujudnya kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, yang pada akhirnya dinyatakan sebagai negara merdeka, pemuda zaman now ikut dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pemuda zaman dulu.
Namun dibalik semua itu, ada satu hal penting yang harusnya diingat oleh pemuda disetiap zamannya, yaitu terus mengingat hari Sumpah Pemuda yang hari ini sudah berumur 90 tahun (28 Oktober 1928 -28 Oktober 2018)
“MAJU TERUS PEMUDA INDONESIA, RAIH PRESTASI DEMI NAMA BAIK BANGSA INDONESIA”