Makassar. Retorika.co.id – Saat ini Bulan Ramadhan 1441 H memiliki suasana yang berbeda dari tahun sebelumnya. Semua berubah saat virus corona muncul sejak awal tahun hingga hari ini. Minggu (03/Mei/2020).
Rasa-rasanya ada yang kurang dengan Bulan Ramadhan tahun ini, semua orang pasti merasakan hal ini.
Bulan suci yang sangat ditunggu-tunggu umat muslim, kali ini terasa biasa-biasa saja. Namun keberkahan bulan ini akan terus hadir.
Wabah Virus corona, tidak semestinya menjadi penghalang agar kita mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Suasananya terasa hampa dan terasa menyedihkan. Tatkala semua aktivitas harus dilakukan di dalam rumah, termasuk dalam hal ibadah.
Padahal Ramadhan adalah bulan di mana umat muslim berlomba-lomba untuk beribadah dan berbuat amal kebaikan guna mendapatkan pahala berlimpah.
Ummat bagai dikurung dalam suatu ruangan. Mengurung diri dari hal-hal yang terjadi di luar sana. Tentu semua ini demi kebaikan semua orang.
Kini masjid tutup untuk salat tarwih berjamaah, tak terdengar lagi suara bedug yang didendangkan para pemuda kampung, dan tak terdengar lagi suara imam tarwih yang indah menyejukkan hati.
Bulan Ramadhan merupakan waktu yang sering dimanfaatkan umat muslim untuk besilaturahmi dan reunian dengan teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa.
Pantai losari merupakan salah satu tempat favorit untuk ngabuburit sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba.
Di sana banyak gerobak-gerobak sepanjang pantai losari dengan sajian jajanan beragam, mulai dari pisang epe, gorengan, es kelapa, jus buah, somay dan lainnya.
Sebelum adanya Corona pantai losari ini tiap harinya ramai orang berdatangan, di hari-hari biasa terutama di bulan Ramadhan, banyak yang ngabuburit sambil menunggu buka puasa.
Namun kini situasinya berbeda terasa sepi dan lengang hanya segelintir orang yang ke sana dengan berkendara dan terkadang hanya memesan jajanan lalu di bawa pulang ke rumah. (Alvian)