Takalar. Retorika.co.id – Tanah/Lokasi yang terletak di Desa Bontoloe, Dusun Kalumpang, Kec. Galesong, Kab. Takalar dengan luas 1.700 M2 dan 1.100 meter telah ditempati dan dikuasai oleh Lenteng Dg Ratu dan kekuarganya sejak tahun 1983 oleh almarhum Daki, orang tua (ayah) dari Lenteng Dg Ratu dkk sampai sekarang berdasarkan bukti Surat pembayaran pajak terutang (SPPT) atau PBB
Lenteng Dg Ratu merasa terkejut, kaget karena tanah/lokasi yang bertahun tahun ditempati dan dikuasai oleh ayahnya almh. Daki sejak tahun 1983 sampai kepada dia, saudara dan keluarganya, tiba-tiba digugat di Pengadilan Negeri Takalar
oleh ahli waris Ruma bin Tambai dengan nomor perkara : 01/Pdt.G/2020/PN Tka
Karena merasa tidak tahu menahu mengapa sampai Lengteng Dg Ratu dan keluarganya digugat oleh ahli waris Ruma bin Tambail, olehnya itu Lenteng Dg Ratu bersama keluarganya memilih untuk didampingi pengacara dari DD Patners guna membela kepentingan hukumnya di Pengadilan Negeri Takalar.
Dalam perjalanan proses hukumnya Lenteng Dg Ratu dkk didampingi oleh Dedi Kurniawan Damanik, SE, SH dan Piter Tanalepy dan Hadi Soetrisno, SH selaku kuasa hukum Lenteng Dg Ratu dkk.
“Lenteng Dg Ratu Merasa terharu dengan putusan Pengadilan Negeri Takalar, dimana gugutan penggugat dalam amar putusan majelis hakim Pengadilan Takalar menolak gugutan penggugat seluruhnya dan menghukum pihak tergugat membayar biaya perkara sebesar Rp. 3.441.000.000.
“Dalam keterangan Lenteng Dg Ratu saat dimintai tanggapan oleh awak media Retorika di rumahnya, terkait dengan proses hukumnya, menyampaikan,” rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada team kuasa hukumnya yang telah berjuang, membela kepentingan hukumnya dan telah memenangkan kasus perdatanya di PN Takalar dan juga kepada Pengadilan Negeri Takalar yang telah memutus perkaranya dengan seadil adilnya,” ungkap Dg Ratu dengan suara terbata bata dan tampak matanya berkaca kaca dilanda rasa haru.
“Harapan kami, semoga kami dapat diberikan kepastian hukum dan dikuatkan oleh pengadilan yang lebih tinggi,” tutup Lenteng Dg Ratu seraya memeluk keluarganya sambil menangis. (*)